Tugas
METODOLOGI
PENELITIAN
OLEH :
ADRIANA SALLO SAMMANE
F1D2 11 084
Kesmas Reguler B
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2014
1.
Data merupakan sekumpulan atau kejadian atau peristiwa yang terjadi secara nyata yang
diperoleh dari suatu pengamatan yang berupa angka atau kategori yang nantinya
akan digunakan sebagai bahan dasar sebagai sebuah informasi
Jenis-jenis
data, yaitu:
a.
Data Kuantitatif merupakan data yang dipaparkan
dalam bentuk angka-angka.
Contohnya:
-
Jumlah pembeli sapi
pada saat hari raya Idul Adha adalah 50 orang.
-
Berat badan rata-rata
mahasiswa promosi kesehatan adalah 50 Kg.
-
Tinggi badan Adriana
Sallo Sammane adalah 150 Cm
-
Jumlah ruangan kuliah
fakultas kesehatan masyarakat adalah 9 ruangan
-
Jumlah tas yang saya miliki
adalah 4 buah.
-
Skor hasil belajar
-
Suhu
-
Jumlah pemilik
kendaraan bermotor di kota kendari
b. Data kualitatif merupakan data
yang disajikan dalam bentuk kata-kata yang mengandung makna. Contohnya:
-
Gambaran terhadap suatu
objek pemandangan
-
Presepsi konsumen
gorengan terhadap penggunaan kantong plastik
-
Persepsi masyarakat di
pedesaan terhadap program KB
-
Jenis kelamin
-
Warna kesukaan
-
Asal suku
-
Status perkawinan
-
Agama
c. Data diskrit adalah data
yang sifatnya terputus-putus, nilainya bukan merupakan pecahan (angka utuh).
Contohnya:
-
Jumlah meja dalam
ruangan sebanyak 30 meja
-
Jumlah penduduk desa
Lamendora
-
Jumlah bangunan tinggi di
kota Kendari
-
Jumlah penderita
HIV/AIDS di kota Kendari
-
Jumlah mahasiswa
jurusan kesehatan masyarakat peminatan promosi kesehatan
-
Jumlah motor yang
terparkir di halaman parkir FKM UHO
-
Pengelompokan bunga
berdasarkan warnanya
-
Jumlah mobil yang
dimiliki anggota DPR.
d. Data
Kontinu adalah adalah data yang sifatnya sinambung atau kontinyu, nilainya bisa
berupa pecahan.
Contohnya, yaitu:
-
Hasil panen jagung
adalah 1,2 ton.
-
Hasil pengukuran tinggi badan seseorang
-
Berat badan
-
Panjang jalanan di
suatu wilayah
-
Luas daerah A sebesar
400 km2
-
Kecepatan mobil
60/km jam
-
Jarak Surabaya –
Semarang
e. Data
primer adalah secara langsung diambil dari objek/obyek penelitian oleh peneliti
perorangan maupun organisasi.
Contohnya:
-
Mewawancarai langsung
guru untuk meneliti kinerja guru
-
Mewancarai penduduk
desa Lamendora dengan menggunakan kuisioner
-
Tingkat kepuasan
mahasiwa terhadap pelayanan PusKom diperoleh dari wawancara
-
Mewancarai langsung
penonton bioskop 21 untuk meneliti preferensi konsumen bioskop.
f. Data
sekunder merupakan data yang didapat tidak secara langsung dari objek
penelitian.
Contohnya:
-
Dari keterangan kepala
desa tegalombo, mata pencaharian masyarakat sebagian besar petani
-
Mengambil data 10 besar
penyakit yang ada di Puskesmas atau Rumah sakit.
-
Jumlah pengunjung
perpustakaan FIS UNY pada bulan januari sampai maret diperoleh dari daftar
hadir
-
Jumlah kasus perampokkan
di Kota Sleman pada tahun 2005 sampai 2010 diperoleh dari data dari kantor
polisi setempat
-
Jumlah kasus pencurian
di Jakarta diperoleh dari data yang ada di kantor polisi
-
Jenis kendaraan yang
diminati masyarakat kabupaten pati pada tahun 2007 sampai 2011 yang dipeoleh dari
data yang dimiliki dealer
-
minat masyarakat untuk
mengikuti program KB diperoleh dari data kepala desa
-
Jumlah siswa yang telat
berangkat sekolah. Data diperoleh dari satpam
g. Data mentah merupakan data yang
belum diolah atau data yang belum sempurna yang baru saja diambil dari
penelitian tertentu. Contohnya:
-
Data kuesioner PBL 1 FKM UHO
-
Data pra test dan post test kuesioner penyuluhan pada saat
PBL
-
Data kepemilikan jamban
h. Data olahan merupakan data yang
sudah diolah dimana data ini sebelumnya berasal dari data mentah yang kemudian
menjadi data olahan karena telah dilakukan pengukuran dan berdasarkan
fakta-fakta yang terjadi, sehingga bisa menghasilkan informasi. Contohnya:
-
Jumlah penderita ISPA berdasarkan umur
-
Jumlah penduduk di suatu kecamatan berdasarkan jenis kelamin
-
Jumlah warga di desa X berdasarkan suku
-
Jumlah mahasiswa universitas Halu Oleo berdasarkan fakultas
i.
Pengukuran atau measurement merupakan suatu proses
atau kegiatan untuk menentukan kuantitas sesuatu yang bersifat numerik.
Pengukuran lebih bersifat kuantitatif, bahkan merupakan instrumen untuk
melakukan penilaian. Unsur pokok dalam kegiatan pengukuran ini, antara lain
adalah tujuan pengukuran, ada objek ukur, alat ukur, proses pengukuran, hasil
pengukuran kuantitatif. Contohnya:
-
Berat badan rata-rata
mahasiswa promosi kesehatan adalah 50 Kg.
-
Hasil pengukuran status gizi balita di desa.
-
Hasil pengukuran luas bangunan FKM UHO
-
Hasil pengukuran LILA ibu
j.
Pengamatan adalah aktivitas yang dilakukan makhluk cerdas,
terhadap suatu proses atau objek dengan maksud merasakan dan kemudian memahami
pengetahuan dari sebuah fenomena berdasarkan pengetahuan dan gagasan yang sudah
diketahui sebelumnya, untuk mendapatkan informasi-informasi yang dibutuhkan
untuk melanjutkan suatu penelitian. Contohnya:
-
Pengamatan bakteri E.Colli pada penjual Somai
-
Pengamatan terhadap perilaku keluarga binaan di PBL 2 dan 3
-
Pengamatan terhadap perilaku mahasiswa pada saat mengikuti
UTS dan UAS
-
Pengamatan sikap dan perilaku siswa SD terhadap PHBS
-
Pengamatan seseorang terhadap pelayanan perawat di rumah
sakit
-
Pengamatan kemacetan lalu lintas yang terjadi di jalan A.
Yani
-
Pengamatan terhadap reaksi kimia minuman bersoda terhadapan kenaikan asam lambung
2.
Jenis-Jenis Skala Pengukuran
1.
Skala Nominal
Skala nominal merupakan skala paling sederhana dari empat skala yang ada.
Skala nominal memberikan suatu sistem kualitatif untuk mengkategorikan orang
atau objek ke dalam kategori, kelas, atau klasifikasi. Skala nominal ini hanya
mempunyai fungsi yang terbatas, yaitu mengidentifikasi dan membedakan.
Contoh: kota ( Kendari, Bandung, dll ), Jenis penyakit , Suku ( bugis,
tolaki, dll ), Nomor KTP/SIM/Kartu Pelajar, Bulan ( september, april, dll ) jenis kelamin merupakan contoh
skala nominal yang menandai seseorang, yakni laki-laki atau perempuan.
2.
Skala Ordinal
Skala ordinal memungkinkan untuk mengurutkan seseorang atau objek sesuai
dengan banyak atau kuantitas dari karakteristik yang dimilikinya. Pada skala
ordinal, dimungkinkan untuk melakukan penghitungan (kuantifikasi)
variabel-variabel yang diuji sehingga dapat memberikan informasi yang lebih
substansial dibandingkan dengan skala nominal
Contoh : jarak ( jauh, sedang, dekat ), tekanan darah ( tinggi,
normal, rendah ), kategori pengetahuan ( baik, sedang, kurang ), tingkat
keparahan penyakit, tingkat kesembuhan. dalam kelas kepelatihan yang terdiri
dari beberapa trainee Adi, Budi, Santi, Eka, Fitri, dan Gina. Eka adalah siswa
yang paling tinggi, diikuti kemudian oleh Adi dan Santi, sedangkan Gina adalah
siswa yang paling pendek, yang agak tinggi Budi, dan diikuti kemudian oleh
Fitri. Dalam analisis data, ada kemungkinan seorang pengembang ingin
mengurutkannya dari variabel paling tinggi ke yang paling rendah, atau
sebaliknya dari yang paling rendah sampai ke yang paling tinggi. Untuk tujuan
itu, mereka dapat melakukan analisis pada para trainee, kemudian diurutkan
sesuai dengan keperluannya. Hasil yang dicapai di antaranya menjadi seperti
berikut: Eka, Adi, Santi, Fitri, Budi, dan Gina Tingkat kesembuhan penyakit.
Prestasi kerja,Urutan juara dalam pertandingan,Senioritas pegawai, Pangkat
kepolisian.
3.
Skala Interval.
Skala interval dapat memberikan informasi yang lebih dibandingkan dengan
skala nominal atau ordinal.Skala interval juga memungkinkan untuk mengurutkan
seseorang atau objek seperti halnya skala ordinal, namun dengan unit yang sama.
Melalui unit yang sama maka perbedaan antara unit-unit yang berdekatan pada
skala itu ekuivalen
Contoh : indeks prestasi, tingkat kecerdasan (IQ), tekanan darah, suhu
badan, skor TOEFL. Frekuensi denyut jantung, Besar sudut (derajat),tekanan
udara, Tingkat radiasi .
4.
Skala Rasio.
Ukuran rasio adalah ukuran yang mencakup semua ukuran di atas, ditambah
dengan satu sifat lain, yaitu ukuran ini memberikan keterangan tentang nilai
absolute dari objek yang diukur.
Contoh : jarak rumah, usia, waktu, panjang, dosis obat,Nilai ujian,
Dosis obat,Kadar zat kimia dalam makanan, Banyaknya sel kanker, Luas suatu
ruangan
3. Pengolahan Statistik Skala Nominal, Ordinal, Interval, dan Rasio
1. Skala Nominal
Menuruti
Sugiono, alat analisis (uji hipotesis asosiatif) statistik nonparametrik yang
digunakan untuk data nominal adalah Coefisien Contingensi. Akan tetapi karena
pengujian hipotesis Coefisien Contingensi memerlukan rumus Chi Square (χ2),
perhitungannya dilakukan setelah kita menghitung Chi Square. Penggunaan model
statistik nonparametrik selain Coefisien Contingensi tidak lazim dilakukan.
2. Skala Ordinal
Dari
hasil pengukuran dengan menggunakan skala ordinal ini akan diperoleh data
ordinal. Alat analisis (uji hipotesis asosiatif) statistik nonparametrik yang
lazim digunakan untuk data ordinal adalah Spearman Rank Correlation dan Kendall
Tau.
3. Skala Interval
Dari
hasil pengukuran dengan menggunakan skala interval ini akan diperoleh data
interval. Alat analisis (uji hipotesis asosiatif) statistik parametrik yang
lazim digunakan untuk data interval ini adalah Pearson Korelasi Product Moment,
Partial Correlation, Multiple Correlation, Partial Regression, dan Multiple
Regression.
4. Skala Rasio
Dari
hasil pengukuran dengan menggunakan skala rasio ini akan diperoleh data rasio.
Alat analisis (uji hipotesis asosiatif) yang digunakan adalah statistik
parametrik dan yang lazim digunakan untuk data rasio ini adalah Pearson
Korelasi Product Moment, Partial Correlation, Multiple Correlation, Partial
Regression, dan Multiple Regression.Sesuai dengan ulasan jenis pengukuran yang
digunakan, maka variabel penelitian lazimnya bisa di bagi menjadi 4 jenis
variabel, yakni variabel (data) nominal, variabel (data) ordinal, variabel
(data) interval, dan variabel (data) rasio.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar